Selasa, 26 November 2013

Ahok: Jangan Ada Lagi Kawasan Kumuh di DKI, Semua Tinggal di Rusun

Jakarta - Rencana panjang Pemprov DKI Jakarta adalah menghapuskan kawasan kumuh. Sebagian masyarakat yang masih tinggal di bantaran kali atau waduk, harus pindah ke rumah susun.
http://www.campaign.com/
"Kita mau dorong semua orang tinggal di rusun, tak ada kawasan kumuh lagi, tapi bertahap," kata Wagub DKI Basuki Tjahaja Purnama.
http://www.campaign.com/
Hal ini diungkapkan Ahok saat bicara di acara Konferensi Infid bertema 'Pembangunan untuk Semua' di Hotel Royal Kuningan, Setiabudi, Jaksel, Rabu (27/11/2013). Untuk mewujudkan itu, Pemprov DKI akan membangun 1.000 tower rumah susun.
http://www.campaign.com/
"Kami akan pindahkan orang-orang yang tinggal di pinggiran waduk, jadi kalau sungai dan waduk hari ini bermasalah, karena tak ada rumah susun, jadi ini masalah," kata Ahok.
http://www.campaign.com/
Khusus di waduk Pluit, proses normalisasi saat ini baru dilakukan 20 persen. Penyebabnya, rumah susun yang tersedia baru bisa menampung untuk jumlah warga sebanyak itu. 
http://www.campaign.com/
"Sekarang saya ambil keputusan sisi kiri dulu saya sikat, karena rumah susun tersedia di Marunda," tegasnya.
http://www.campaign.com/
Karena itu, Ahok tak terima ketika memindahkan warga disebut pelanggaran HAM. Sebab, para warga tersebut tinggal di tanah milik negara.
http://www.campaign.com/
"Saya bilang, terus dia bilang saya PKI, saya bukan PKI, itu otak komunis, mereka duduki tanah orang minta ganti rugi," tegasnya.
http://www.campaign.com/
"Terserah saya dibilang kejam, ini administrasi keadilan sosial," sambungnya lagi.
http://www.campaign.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar